Sabtu, 10 September 2011

Nasib kurang beruntung

Ping dari SEO Penatas untuk keyword Jasa Export Import dengan topik Nasib kurang beruntung. Nasib kurang beruntung dialami Alimuddin. Penderita tumor ganas yang menyerang wajahnya ini hingga kemarin belum mendapatkan perhatian serius dari Pemkab Majene maupun Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar). Kondisi ini berbeda dengan yang dialami Jaenah yang menderita kanker payudara. Dia kini sudah mendapatkan penanganan medis berkat bantuan Pemkab Majene. Alimuddin, yang menumpang di rumah salah seorang warga Desa Deteng-Deteng, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene,ini mengaku sudah tidak punya harta benda lagi. Semua harta yang dimilikinya ludes dijual untuk membiayai pengobatannya.

Dia mengaku, telah lima kali melakukan operasi dengan biaya sendiri, tapi semuanya tak membuahkan hasil. Karena itu, saat ini dia jatuh miskin. Ironisnya, Alimuddin saat ini tak memiliki kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Hingga kemarin, belum ada bantuan dari Pemkab Majene, maupun Pemprov Sulsel. Perhatian hanya datang dari Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Majene dr Aminuddin Haruna dan Kepala Puskesmas Rangas dr Wahidah.

Kedua pejabat kesehatan di Majene ini, kemarin, hanya sebatas menjenguk Alimuddin di tempat tinggalnya. Dalam kesempatan itu, Wahidah menyatakan, siap melakukan penanganan dan memberikan rujukan jika Alimuddin dibawa ke puskesmas. Sementara Aminuddin mengatakan, pihaknya hanya bisa sebatas memberikan dorongan kepada pasien dan keluarga pasien untuk mau ke pelayanan kesehatan terdekat untuk berobat.

Menurut Aminuddin, penyakit yang diderita Alimuddin cukup parah dan terjadi komplikasi sehingga harus ditangani bersama-sama tim dokter yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Namun, dia tidak berani membeberkan lebih jauh kondisi Alimuddin dengan berdalih bukan kompetensinya memberikan keterangan. “Saya dokter umum punya kemampuan terbatas, untuk mengetahui kondisi lebih jauh dari yang dialami Alimuddin. Yang bisa saya katakan bahwa dia punya hak memperoleh pelayanan kesehatan. Apalagi, dia warga miskin,” kata Aminuddin.

Dokter Residen RSUD Majene Chazairin ketika melihat foto Alimuddin menyimpulkan bahwa Alimuddin harus dirawat di Makassar. Sebab sarana medis di Kota Makassar jauh lebih lengkap dibandingkan di Majene. Sementara itu,setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majene, kondisi kesehatan Jaenah mulai membaik. Ini berbeda dengan sebelum Jaenah belum dirawat di RSUD, di mana ketika itu kondisinya tampak lemah. Kemarin, Jaenah tidak lagi tampak lemah. Bahkan sesekali dia melempar senyum kepada pengunjung yang menjenguknya. Dia bahkan tampak berkomunikasi dengan petugas yang datang merawatnya.

Kendati kondisi kesehatannya membaik, Jaenah tetap akan dirujuk ke Makasar.“Dia harus dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap. Beginilah kondisi RSUD di daerah,” ujar Chazairin di ruang kerjanya, kemarin. Dia juga mengatakan, sebaiknya Jaenah segera dirujuk secepatnya mumpung kondisi pasien saat ini masih bagus. “Kami berharap masih bisa disembuhkan. Peluangnya besar karena saya lihat belum lengket. Tetapi, tentu yang bisa memastikan adalah melalui pemeriksaan,” tuturnya. RSUD Majene belum merujuk Jaenah ke Makassar karena pihak keluarga masih berembuk.

“Kami akan berembuk dulu, Pak. Kami kesulitan menentukan siapa yang akan mendampinginya ke Makassar. Banyak hal yang kami pikirkan terutama biaya hidup selama di Makassar. Kami juga rata-rata memiliki anak yang masih kecil,” kata keluarga pasien, JusmanY, kemarin. Demikian catatan online SEO Penatas yang berjudul Nasib kurang beruntung.

0 komentar:

Posting Komentar